Seorang anak bertanya kepada saya, tidak lain adalah adik belajar saya.
Anak :“Kak, tumbuhan apa yang
menyimpan cadangan makanan di batang?”.
Saya : “coba cari tumbuhan yang bisa dimakan atau dimanfaatkan batangnya”.
Anak : (berfikir sebentar) “gak
tau, kak”
Saya : “tahu tumbuhan tebu?”
Anak : “gk tau. kok bisa tebu,
kak?”.
Saya : “karena bagian yang bisa
dimakan itu batangnya”
Anak : “tebu itu seperti apa?”
Saya : “Astaga. Aku kira sudah
tau” dalam hati, “pernah beli es tebu?”
Anak : “pernah, tapi tidak tahu
pohonya, tebu kan biasanya buat gula”
Dari cerita di atas dapat disimpulkan, bahwa anak tersebut tahu tumbuhan
tebu tapi tidak pernah melihatnya langsung. Mungkin dalam proses pembelajaran
guru hanya menjelaskan gula terbuat dari tebu tapi tidak diperlihatkan gambar
atau tumbuhan tebu itu sendiri. Disinilah peran gaya belajar visual dapat
diterapkan dalam proses belajar anak.
Beberapa ciri khas pembelajara visual yang saya kutip dari buku 3 menit
membuat anak keranjingan belajar.
1.
Lebih menyukai penyampaian
informasi dan lebih mudah menangkap[ informasi melalui penggunaan gambar,
melihat film, dan menggunakan poster.
2.
Buku teks yang disukai
adalah buku teks yang banyak menggunakan gambar-gambar. Informasi yang
dituliskan dengan warna-warna yang berbeda dan biasanya diberi tanda dengan stabile
serta menggunakan symbol-simbol atau mind map, akan banyak membantunya untuk lebih
mengolah dan mengingat informasi.
3.
Biasanya anak-anak dengan
gaya belajar visual ini mempunyai imajinasi yang tinggi, suka melakukan corat
coret atau menggambar pada saat mendengarkan penjelasan guru.
4.
Apabila anda sedang
mengajar anak tipe visual, maka gunakanlah gambar atau corat coret kertas untuk
membentuk konsep pemahaman belajar mereka atau dapat juga menggunakan metode
Mid Mapping yang dipopulerkan oleh seorang pakar memory dari Inggris, Tony
Buzan.
Apakah ada murid atau anak Anda mempunyai gaya belajar visual?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar