Selasa, 11 Oktober 2016

Gaya Belajar Kinestetik



Adi adalah salah satu anak didik saya,  Anak itu tidak bisa duduk diam di kursi. Saat diminta duduk di kursinya, ada saja kegiatan yang dia lakukan seperti memainkan pena atau menghentakkan kakinya. Seringkali kita menyebutnya seorang ank yang hiperaktif.

Dari kejadian di atas dapat kita ambil kesimpulan anak tersebut memiliki kecenderungan gaya belajar kinestetik. Sekalipun gaya belajar ini sering bercampur dengan variasi gaya belajar lainnya, namun intinya pelajar harus terhubung dengan kenyataan, entah melalui pengalaman, pemberian contoh, praktek, ataupun simulasi. Sekalipun informasi tersaji secara visual, auditori, atau tulisan, namun pengalaman itu sendiri tergolong kinestetik karena merupakan sesuatu yang dialami secara langsung oleh anak.

Ketika mengajar anak yang mempunyai kecenderungan gaya belajar kinestetik, maka anda perlu menyediakan benda kongkret sehingga mereka bisa menyentuh, menganalisa, serta mengeksploitasi. Apabila merasa kesulitan untuk menyediakan benda konkret, dapat dilakukan dengan membuat permainan-permainan yang membuat anak bergerak.

Ciri-ciri pembelajar kinestetik dalam menerima atau mengolah informasi yang saya kutip dari buku “3 menit membuat anak keranjingan belajar”.
1.       Penggunaan semua inderanya (melihat, menyentuh, membau, mendengarkan, dan merasa).
2.       Belajar akan lebih efektif dengan melakukan studi kunjungan ke lapangan. Mudah mengingat hal-hal yang dilakukan dan sulit mengingat informasi dalam bentuk tulisan.
3.       Belajar dengan menggunakan contoh-contoh nyata, palikasi sehari-hari, pengalaman langsung.

Apakah ada murid atau anak Anda mempunyai gaya belajar kinestetik?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar