Adi adalah salah satu anak didik saya,
Anak itu tidak bisa duduk diam di kursi. Saat diminta duduk di kursinya,
ada saja kegiatan yang dia lakukan seperti memainkan pena atau menghentakkan
kakinya. Seringkali kita menyebutnya seorang ank yang hiperaktif.
Dari kejadian di atas dapat kita ambil kesimpulan anak tersebut memiliki
kecenderungan gaya belajar kinestetik. Sekalipun gaya belajar ini sering
bercampur dengan variasi gaya belajar lainnya, namun intinya pelajar harus
terhubung dengan kenyataan, entah melalui pengalaman, pemberian contoh,
praktek, ataupun simulasi. Sekalipun informasi tersaji secara visual, auditori,
atau tulisan, namun pengalaman itu sendiri tergolong kinestetik karena
merupakan sesuatu yang dialami secara langsung oleh anak.
Ketika mengajar anak yang mempunyai kecenderungan gaya belajar
kinestetik, maka anda perlu menyediakan benda kongkret sehingga mereka bisa
menyentuh, menganalisa, serta mengeksploitasi. Apabila merasa kesulitan untuk
menyediakan benda konkret, dapat dilakukan dengan membuat permainan-permainan
yang membuat anak bergerak.
Ciri-ciri pembelajar kinestetik dalam menerima atau mengolah informasi
yang saya kutip dari buku “3 menit membuat anak keranjingan belajar”.
1.
Penggunaan semua inderanya
(melihat, menyentuh, membau, mendengarkan, dan merasa).
2.
Belajar akan lebih efektif
dengan melakukan studi kunjungan ke lapangan. Mudah mengingat hal-hal yang
dilakukan dan sulit mengingat informasi dalam bentuk tulisan.
3.
Belajar dengan menggunakan
contoh-contoh nyata, palikasi sehari-hari, pengalaman langsung.
Apakah ada murid atau anak Anda mempunyai gaya belajar kinestetik?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar